Wakil Bupati Blora Arief Rohman, Tinjau Longsor di Bantaran Bengawan Solo di Ngloram, Cepu



Longsornya tanggul Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Ngloram Kecamatan Cepu, Blora pada hari Selasa (9/2/2016) lalu, hingga kini belum mendapatkan penanganan yang serius dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo (BS) selaku pengelola daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
Longsoran tanggul mengancam pemukiman warga yang tinggal di lingkungan RT 02 / RW 02, desa tersebut. Bahkan beberapa warga rela membongkar sebagian rumahnya karena takut ambrol terbawa sungai. Seperti yang dilakukan Arifin, salah satu warga pinggir Bengawan Solo.
“Sudah sebulan ini rumah saya bagian dapur dibongkar. Sementara harus merelakan tidak punya dapur. Jarak bibir sungai dengan dapur saya hanya 4 meter, daripada tergerus longsor, sehingga saya bongkar terlebih dahulu,” ucap Arifin, Selasa (22/3/2016).
Ia mengaku tidak punya pilihan lain jika harus pindah dari lokasi rumahnya tersebut. Menurutnya, dahulu jarak rumahnya dari Bengawan Solo cukup jauh. Namun dari tahun ke tahun, tanggul selalu longsor sehingga semakin mendekati rumahnya. Hal yang sama juga terjadi pada rumah Jupri, Agus dan Susanto yang tanahnya semakin habis terkikis Bengawan Solo.

Mengetahui keadaan tersebut, Pemkab Blora melalui Wakil Bupati Blora, H.Arief Rohman M.Si saat meninjau lokasi longsor di Desa Ngloram, langsung memberikan respon untuk mengajukan pembangunan plengsengan penguat tanggul ke BBWS BS yang berkantor di Surakarta.
“Saya ke sini meninjau keadaan tanggul yang longsor atas arahan Bupati. Segera Pemkab Blora akan mengajukan usulan pembangunan plengsengan ke BBWS Bengawan Solo. Pak Camat nanti biar buat surat ke DPU, Bupati akan menyetujui dan mengirimkan ke BBWS yang ada di Surakarta,” jelasnya.
Sementara itu, rumah Moch Hasyim ambrol di wilayah RT 02/ RW 02 Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu belum bisa dilakukan dengan cepat. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman, M.Si saat meninjau lokasi longsoran sungai di samping rumah Moch Hasyim.
“Tahunya masyarakat, begitu ada bencana seperti ini pasti menginginkan agar segera dibangun. Namun Pemkab tidak punya dana darurat kebencanaan. Kami akan usulkan di APBD Perubahan 2016 nanti sehingga penanganan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam bisa segera dilakukan,” jelasnya.
Sedangkan untuk menangani longsoran rumah Moch Hasyim, menurutnya Pemkab Blora sudah mengusahakan agar bisa mengalihkan pos anggaran lain dengan meminta persetujuan DPRD Bojonegoro.
“Atas perintah Bupati, DPU sudah menggambar proyek penanganan longsoran ini, semoga bisa segera dilaksanakan mengingat kondisi ini membahayakan dan berpotensi longsor lagi,” lanjutnya.
Didepan Wakil Bupati bersama Camat Cepu Mei Nariyono dan petugas BPBD Blora Agung Triyono, Moch Hasyim menjelaskan bahwa longsor sudah terjadi sebulan yang lalu.
“Sebenarnya potensi longsor sudah lama, namun ambrolnya rumah saya baru sebulan ini. Terimakasih atas kunjungan Pak Wakil Bupati dan Pak Camat, semoga segera bisa ditangani,” ucap Moch Masyim.
Hingga saat ini pihaknya hanya bisa memasang potongan bambu agar longsor tidak semakin melebar, pasalnya arus sungai di sebelah utara rumahnya tersebut masih cukup deras menuju Sungai Bengawan Solo. **(Priyo).
Rakyat Independen
http://rakyatindependen.com/wakil-bupati-blora-arief-romhan-tinjau-longsor-di-bantaran-bengawan-solo-di-ngloram-cepu/

foto : twitter @info_blora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar