Ribuan Warga Blora Salat Istisqa Di Ladang Gersang

Masyarakat Blora menggelar salat istisqa di lahan pertanian yang mengering akibat kemarau panjang. MI/Akhmad Safuan

SUDAH lima bulan wilayah Blora, Jawa Tengah tidak turun hujan. Tercatat sebanyak 146 desa di 14 kecamatan dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih. Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora menggagas pelaksanaan salat istisqa secara berjamaah yang dilaksanakan di areal ladang dan persawahan kering kerontang. Tepatnya di depan Pasar Sido Makmur, Kelurahan Mlangsen, Blora agar hujan segera turun.

Selain masyarakat, anggota TNI, Polri, ASN dan para santri dari beberapa pondok pesantren ikut salat istisqa, yang dipimpin oleh KH Muharror Aali, pengasung Ponpes Khozinatul Ulum Blora. Dan bertindak sebagai khotib Wakil Bupati Blora, Arief Rohman.

Ketua Tanfidziyah PCNU Blora Muh Fatah mengatakan kegiatan salat  istisqa berjamaah ini merupakan salah satu upaya untuk memohon kepada Allah SWT agar bisa segera menurunkan hujan di wilayah Blora.

"Selain memohon adanya hujan, salat istisqa ini juga sebagai wujud pengakuan kita atas kuasa Allah SWT yang memang Maha Kuasa di alam semesta ini," terangnya, Jumat (4/10).

Wakil Bupati Blora Arief Rohman mengajak seluruh jamaah untuk kembali berserah diri pada Allah SWT, bertaubat, menjauhi maksiat agar tidak menghalangi pintu rejeki, termasuk rejeki hujan.

"Salah satu ayat Al Quran menerangkan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka," imbuhnya.

Hingga kini, lanjut Arief, Pemkab Blora melalui BPBD terus menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan. (OL-3)

Akhmad Safuan | Nusantara
https://mediaindonesia.com/read/detail/263356-ribuan-warga-blora-salat-istisqa-di-ladang-gersang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar