BLORA BELAJAR KEHUMASAN DAN PARIWISATA KE BANYUWANGI


BANYUWANGI. Guna meningkatkan kemampuan bidang kehumasan, penyebarluasan informasi publik, promosi daerah dan pengembangan potensi pariwisata, Pemkab Blora melalui Bagian Humas Protokol Setda dan Bidang Pariwisata Disporabudpar melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada hari Jumat (10/3/2017).

Rombongan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si bersama Kabag Humas Protokol Achmad Nurhidayat, Kabid Pariwisata Heksa Wismaningsih. Kedatangannya di Banyuwangi diterima oleh Bupati Abdullah Azwar Anas yang diwakili oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Agus Siswanto, MM, bersama dengan dinas terkait.

Uniknya, kunjungan kerja ini tidak diterima di dalam ruangan rapat Pemkab Banyuwangi. Melainkan diterima di halaman belakang Pendopo Rumah Dinas Bupati dalam sebuah kemasan makan pagi bersama dengan jajaran Pemkab Banyuwangi. Suasana kekeluargaan tercipta dengan baik ketika dialog berlangsung.

“Kami datang ke Banyuwangi dengan rombongan Humas Protokol Setda, Bidang Pariwisata, serta seluruh wartawan dari Blora untuk belajar bagaimana sistem pemberitaan di Banyuwangi sehingga seluruh media bisa kompak mempromosikan daerah, begitu juga tentang pariwisatanya. Karena menurut kami, Banyuwangi cukup sukses di bidang ini,” ucap Arief Rohman di hadapan pejabat Banyuwangi.

Mendengar pernyataan Wakil Bupati, Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Banyuwangi Agus Siswanto lantas menjelaskan bahwa kunci sukses pemerintahan di Bumi Blambangan adalah kebersamaan dan kekompakan.

Ia mengibaratkan Banyuwangi sebuah kereta api dengan gerbong panjang yang dimasinisi oleh Bupati Azwar Anas. Kemanapun kereta diarahkan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memenuhi seluruh gerbong dibelakangnya untuk bersama-sama mengikuti petunjuk Bupati.

“OPD tidak mempermasalahkan posisi gerbong, baik di depan dekat lokomotif atau paling belakang. Semuanya kompak, masing-masing ikut ambil bagian dalam menyukseskan program kerja. Sebuah event tidak menjadi tanggung jawab satu OPD saja, melainkan disengkuyung semua OPD sesuai kewenangannya. Sehingga penyelenggaraan kegiatan bisa sukses,” paparnya.

Sedangkan Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Tondo Waspodo menekankan bahwa di Banyuwangi tidak ada OPD yang berlomba-lomba untuk cari muka kepada Bupati dengan kegiatannya.

“Kita singkirkan ego sektoral untuk menonjolkan OPD tertentu, semua OPD guyup rukun nyengkuyung kegiatan Pemkab. Jangan pernah berharap sektor pariwisata akan bisa maju manakala ego sektoral OPD masih kerap muncul. Bupati yang mempunyai kewenangan memutasi pejabat, bisa langsung memutasi pejabat manakala pejabat itu masih kerap mempraktikan ego sektoral,” jelasnya.

Menurutnya, jika ingin memajukan kepariwisataan, ego sektoral harus dihilangkan karena pariwisata itu tidak bisa berdiri sendiri. Sektor pariwisata melibatkan banyak pihak dari berbagai OPD.

Dia mengungkapkan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diberbagai rapat koordinasi pejabat kerap mengingatkan jangan ada ego sektoral. Menurutnya, pariwisata butuh akses infrastruktur jalan dan transportasi yang baik, dan itu menjadi domain Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan. Pariwisata juga perlu promosi gencar yang dilakukan Humas.

Sementara di kawasan destinasi wisata, sarana dan prasarana juga harus memadai, tersedia listrik dan air bersih serta MCK. Pemberdayaan masyarakat di area destinasi wisata digarap dinas terkait lainnya. “Jadi semuanya kerja bareng. Kalau ada yang masih menonjolkan ego sektoral dan tidak mau diajak kerja bareng, itu sudah urusan bupati. Biasanya siap-siap dimutasi,’’ lanjutnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2010 lalu di Banyuwangi baru ada 8 agenda event tahunan yang diselenggarakan untuk menarik wisatawan. Namun kini di 2017 sudah ada 72 event nasional dan internasional yang rutin digelar tahunan berbasis potensi daerah. Semuanya merupakan kerja kompak seluruh OPD di Banyuwangi, bukan kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan saja. Dampaknya, kini perekonomian Banyuwangi maju pesat dan kemiskinan berkurang dari 20 persen pada 2010 menjadi hanya 9 saja di tahun 2016.

Adapun Humas di Banyuwangi juga memiliki andil besar dalam menyukseskan promosi potensi daerah dan penyebarluasan informasi publik. Menurut Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Tondo Waspodo, di Banyuwangi untuk Kabag hingga Kasubag Humasnya mendapatkan perlakuan istimewa. Ia ikut dimasukkan dalam grup WhatsApp (WA) pejabat eselon dua, bahkan sangat intens mengikuti seluruh kegiatan Bupati dan Wakil Bupati.

“Tujuannya, Humas sebagai corong media pemberitaan dan promosi Kabupaten Banyuwangi harus mengetahui seluruh arah kebijakan Bupati dan seluruh OPD. Sehingga dengan bergabung dalam grup WA pejabat eselon dua, bisa mengetahui apa saja yang akan dilaksanakan oleh pimpinan. Sehingga pemberitaan dan promosi kegiatan bisa dilaksanakan lebih awal,” jelasnya.

Adapun Dini Setyorini Kasubag Humas Banyuwangi, menyatakan bahwa pada dasarnya untuk promosi potensi daerah, pemberitaan, dan penyebarluasan informasi publik memang merupakan tugas utamanya. Di Banyuwangi, Humas selalu menyajikan rilis pemberitaan dan promosi potensi daerah, termasuk event pariwisata kepada seluruh awak media.

“Dalam suatu kegiatan atau event, kami selalu menyusun rilis berita maksimal H-5 sudah keluar. Sehingga masyarakat luas mengetahui akan ada kegiatan apa di Banyuwangi. Begitu juga pada hari H dan pasca hari H akan merilis berita lagi. Tengah malam pun jika dipanggil Bupati juga harus siap berangkat untuk melakukan peliputan,” terang Dini.

Pihak Humas pun tak segan meminta data kepada Kepala OPD terkait ketika hendak menyusun rilis pemberitaan kegiatan yang hendak dilaksanakan atau yang telah dilaksanakan. Kemudian dikirimkan ke seluruh awak media, baik media cetak, online, televisi dan lainnya di tingkat daerah, nasional hingga internasional. Sedangkan untuk penyedia alat publikasi seperti laman website, perangkat komputer atau layar screen out disediakan oleh Dinkominfo.

Setelah mendapatkan penjelasan cukup banyak tentang kehumasan dan kepariwisataan, Arief Rohman menegaskan, apa yang diperoleh dari Banyuwangi itu akan disampaikan ke Bupati dan dipraktikan di Blora. Bahkan untuk lebih memantapkan pelajaran dan pengalaman yang diperoleh dari Banyuwangi, Wakil Bupati atas izin Bupati Djoko Nugroho akan mengundang Bupati Banyuwangi dan jajarannya untuk datang ke Blora.

“Agar seluruh OPD Blora bisa kompak seperti Banyuwangi, kami akan undang Bupati Banyuwangi datang ke Blora guna memberikan pencerahan bagi kami semua. Nanti juga akan diadakan MoU antara Blora dan Banyuwangi,” ucapnya. (gd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar