Menristekdikti Dukung Pengembangan Varietas Buah dan Ternak Sapi di Blora


Blora – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi terus mendorong pengembangan produk atau hasil inovasi berbasis teknologi. Seperti pengembangan varietas buah di kebun buah PT. Mustika Sinar Semesta di Blora, Jawa Tengah. Pasalnya Blora dikenal sebagai daerah gersang karena terletak di pegunungan kapur. Kendati demikian, perusahaan yang dikelola oleh Bambang Suharto ini berhasil mengembangkan varietas buah-buahan dengan kualitas unggul. Salah satunya adalah buah alpukat dengan berat 1,7 – 2,5 kg. Alpukat ini memiliki kulit tipis dan daging yang tebal. Varietas buah lainnya yaitu kelengkeng, durian pelangi dari Papua, jambu, pepaya yang layak ekspor.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan varietas buah-buahan ini harus didorong pengembangannya dengan berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah berhasil mengembangkan bibit buah nusantara di Subang.

“Semoga nanti bisa dikembangkan bibit buah nusantara di Blora. Masyarakat Blora yang lain juga diharapkan bisa mengembangkan hal yang sama,” kata Nasir saat melakukan kunjungan ke kebun buah yang terletak di desa Tunjungan, Blora, Kamis (11/1).
Hal lain yang perlu dikembangkan menurut Nasir adalah saat pasca panen, bagaimana agar hasil panen buah tidak cepat membusuk. Ia mencontohkan penggunaan sistem ozonisasi yang kini sudah mulai digunakan untuk mengawetkan hasil pertanian. Selain itu, hasil panen diharapkan dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan buah di dalam negeri, minimal di daerah Blora.

“Kemenristekdikti sudah mengembangkan bibit buah nusantara dengan IPB. Ini harus didorong terus supaya buah nusantara bisa disuplai dari dalam negeri. Syukur bisa diekspor,” ujar Nasir.
Pada kesempatan yang sama Menristekdikti menyambangi pos inseminasi buatan di Tunjungan untuk melakukan inseminasi buatan terhadap sapi lokal. Ia juga memberikan arahan kepada kelompok tani peternak sapi Desa Palon di Blora mengenai cara mengelola peternakan sapi dari hulu sampai hilir. Ia berharap peternak sapi dapat belajar dari PT. Karya Anugerah Rumpin (KAR), perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan dan penggemukan sapi.
“Kemenristekdikti akan membantu dalam hal pengembangan teknologi. Misalnya dalam pengelolaan limbah kotoran sapi dengan menggunakan teknologi sehingga menghasilkan nilai tambah,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut Menristekdikti didampingi oleh Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe, CEO PT. KAR Karnadi Winaga, Direktur Inovasi Santoso Yudo Warsono, dan Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Retno Sumekar.

Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
ristekdikti.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar