Lapangan Terbang Ngloram Blora Berpotensi Jadi Bandara


mempercepat penyusunan rencana kerja optimalisasi lapangan terbang (lapter) Ngloram menjadi sebuah Bandar Udara (Bandara).(foto:Tribunjateng.com/dok)
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora pada hari Selasa (21/8/2018) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan mengundang beberapa stakeholder terkait guna mempercepat penyusunan rencana kerja optimalisasi lapangan terbang (lapter) Ngloram menjadi sebuah Bandar Udara (Bandara).

Bertempat di Kantor Bupati, rakor dipimpin langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho didampingi Wakil Bupati Blora Arief Rohman dan Sekda Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi.

Rapat dihadiri oleh Wahyu Siswoyo pejabat dari Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Asisten Pemerintahan Setyo, Tim Koordinasi Percepatan Reaktivasi Bandara Ngloram, serta kepala dinas terkait.

Dalam rakor tersebut, Wahyu Siswoyo, mantan Kepala Bandara Sumenep yang sekarang bertugas di Bandara Samarinda Baru, menyampaikan sejumlah pengalamannya dalam membangun bandara.

Ia menyatakan bahwa Lapter Ngloram memiliki potensi yang tinggi karena berada di wilayah strategis sehingga dapat menarik penumpang dari empat Kabupaten terdekat yaitu Rembang, Bojonegoro, Ngawi, Porwodadi, serta Tuban.

“Optimalisasi dapat dilakukan dengan segera karena sampai saat ini status lapangan terbang Ngloram masih aktif dan dapat digunakan untuk landing. Jadi kalau ada pesawat mendarat sah-sah saja, hanya saja overlay landasan perlu segera dilakukan agar pesawat dapat landing terlebih dahulu.

Selain itu sarana dan prasarana yang sesuai standar perlu segera dipenuhi agar lapangan terbang dapat dimanfaatkan dengan maksimal,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya kedepan Lapter Ngloram juga dapat dijadikan pilot project untuk integrasi transportasi. Dengan adanya lokasi lapangan terbang dan Stasiun Kapuan yang berdekatan, maka kedepannya diharapkan dapat diintegrasikan sehingga moda transportasi dapat lebih mudah.

“Kedepan kami rasa lapter Ngloram dapat menjadi pilot project integrasi transportasi karena lokasinya berdekatan dengan stasiun Kapuan, nanti tinggal diaktifkan kembali, hal ini juga sesuai dengan program Kementrian Perhubungan untuk mempermudah moda transportasi umum di Indonesia,” jelas Wahyu Siswoyo.

Dalam rapat ini, Bupati Blora berharap agar pada tahun 2019 pembangunan Lapangan Terbang Ngloram dapat segera terealisasikan sehingga operasional dapat segera berjalan dengan baik.

Selain itu diharapkan juga timeline atau tahapan kegiatan optimalisasi agar segera disusun agar Pemkab dapat melakukan berbagai kegiatan lanjutan.

“Pak Wahyu kami minta timeline-nya biar dari Pemkab Blora dapat menyusun strategi pembangunan infrastruktur lapangan terbang Ngloram, mulai dari penganggaran hingga koordinasi dengan Provinsi,” kata Djoko.

Selain itu juga dibahas mengenai pentingnya optimalisasi lapangan terbang Ngloram guna membuka akses transportasi ke Kabupaten Blora.

“Banyak tamu yang datang ke Blora mengeluhkan jarak Blora yang terlalu jauh dari kota-kota besar, maka dari itu optimalisasi ini sangatlah penting untuk membuka isolasi kita sehingga akses transportasi dapat lebih cepat, dengan begitu juga dapat membuka jalur perekonomian masyarakat.

Saya harap semua pihak yang terlibat dapat turut andil dalam optimalisasi ini agar dapat mewujudkan masyarakat Blora yang lebih sejahtera dan bermartabat,” tuturnya.(*)

Link berita :
http://jateng.tribunnews.com/2018/08/21/lapangan-terbang-ngloram-blora-berpotensi-jadi-bandara
Penulis: Rifqi Gozali
Editor: galih permadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar