Terkesan Penampilan Barongan di Blora, Elsje Plantema Akan Bawa Seni Ini ke Amsterdam

Add Pertunjukan seni Barongan di Kabupaten Blora, saat menyambut rombongan roadshow "Anjangsana Kebudayaan" Internasional Gamelan Festival, Rabu (15/8/2018).  - Tribun Jateng/Hesty Imaniar

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hesty Imaniar

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sebagai rangkaian kegiatan Internasional Gamelan Festival (IGF), yang dipusatkan di Kota Solo, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar roadshow "Anjangsana Kebudayaan" di beberapa daerah di Jateng.

Antaralain ke Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Blora, dan Boyolali, mulai 12 Agustus hingga 16 Agustus 2018. Kegiatan ini, yaitu mengunjungi sejumlah destinasi wisata dan seni budaya.



Pada Rabu (15/8/2018), lokasi yang dituju adalah pengeboran minyak tradisional di Kabupaten Blora. Roadshow kali ini diikuti sekitar 70 orang dari Kemendikbud, IGF, dan dari Site Performance International Gamelan Festival dari Amsterdam, Belanda.

Sesampainya di lokasi, mereka disambut pertunjukan seni Barongan yang dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa itu.

"Menarik sekali ya pertunjukan ini, karena saya juga baru saja melihatnya. Apalagi, yang memainkan alat musik gamelan itu anak-anak, jadi saya senang sekali," kata pimpinan Site Performance IGF dari Amsterdam, Elsje Plantema, yang juga pimpinan kelompok seni Wido Sari Amsterdam.

"Saya sebelumnya tahu, Barongan itu apa, namun baru kali ini menyaksikan secara langsung, bagus sekali," lanjut Elsje Plantema.

Menurutnya, seni Barongan menarik untuk dipelajari.

"Saya juga akan mencoba memberikan pelajaran seni Barongan kepada teman-teman di Amsterdam. Namun, karena saat ini dasarnya saya belum ada, dan masih akan terus belajar, nanti akan saya bawa ke Amsterdam seni ini untuk dipelajari," bebernya.

Usai menyaksikan seni Barongan, rombongan dibawa menyusuri kawasan pengeboran minyak tradisional.

Kepala Bagian Umum dan Kerjasama Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Ahmad Mahendra, mengatakan, Site Performance ini selain gamelan, ada juga pewayangan yang juga menggunakan gamelan bersama Ki Manteb.

"Kemudian ada budaya Ketek Ogleng, dan kini di Blora kita menyaksikan seni budaya Barongan dan Tayub, yang juga merupakan seni budaya menggunakan alat musik gamelan," ujarnya.

Dipilihnya Blora sebagai lokasi kunjungan, karena daerah ini merupakan penyumplai kesenian budaya Tayub terbanyak. Bahkan para penarinya yang disebut Ledek, banyak menari di Keraton Solo.

"Sehingga, dengan begitu membuat Blora menjadi posisi penting sekali di dalam konteks budaya gamelan, oleh karena itu, Blora sangat perlu dikunjungi," imbuhnya.

Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan, saat ini Blora tengah mengembangkan potensi wisata budaya dan wisata alam.

"Kami merupakan daerah penghasil minyak sampai saat ini, dan masih terus menggunakan alat tradisional. Dengan menimba saja, sudah menghasilkan minyak, sehingga ekonomi sebagian di Blora ini, ditopang dari minyak ini," ujarnya.

Bahkan, untuk pengelolaan di wilayah pusat minyak itu, dikelola oleh tiga unsur, termasuk Popdarwis dan juga Pertamina, BUMD, dan kelompok Bumdes, serta kelompok sadar wisata di desa ini.

Terkait dukungan pemerintah pada pelestarian dan pengembangan seni budaya, Arief mengungkapkan, sudah banyak dana yang dikucurkan untuk sektor ini.

"Karena di Blora ini sudah banyak kelompok untuk Barongan di desa-desa, karena peminat Barongan, Karawitan, dan Gamelan di sini sampai anak-anak pun sudah memainkan gamelan dan budaya lain disini, jadi anggarannya, jelas banyak," katanya.(hei)

Link berita :
http://jateng.tribunnews.com/amp/2018/08/15/terkesan-penampilan-barongan-di-blora-elsje-plantema-akan-bawa-seni-ini-ke-amsterdam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar